(0274) 4469199 lsp@unisayogya.ac.id

Yogyakarta – Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menorehkan pencapaian membanggakan di bidang pendidikan vokasi. Sebanyak 80 mahasiswa dari dua program studi berhasil lolos sebagai peserta Program Hibah Sertifikasi Kompetensi dan Profesi Mahasiswa Vokasi Tahun 2025 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Program hibah ini dilaksanakan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UNISA Yogyakarta, yang baru saja memperoleh lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada Maret 2025. Ketua LSP UNISA Yogyakarta, Endang Koni Suryaningsih, menyampaikan bahwa hibah ini sangat berharga dalam memperkuat sistem sertifikasi di lingkungan kampus, khususnya bagi mahasiswa vokasi.

“Melalui program ini, mahasiswa dapat mengikuti uji kompetensi tanpa dipungut biaya. Sertifikat yang diperoleh pun memiliki pengakuan nasional dari BNSP, yang menjadi nilai tambah ketika mereka memasuki dunia kerja,” ujarnya, Kamis (19/6/2025).

Mahasiswa yang terlibat berasal dari Program Studi D-III Radiologi dan D-IV Teknologi Laboratorium Medik (TLM), dua prodi yang telah memiliki skema sertifikasi resmi di LSP UNISA Yogyakarta, khususnya untuk Skema Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Para peserta dipilih secara selektif berdasarkan kesiapan serta kelayakan mengikuti uji kompetensi.

Koni juga menekankan bahwa keberhasilan UNISA Yogyakarta dalam memperoleh hibah ini merupakan bentuk pengakuan atas kesiapan institusi dalam menyelenggarakan uji kompetensi secara profesional. Ia menyebutkan, dukungan dari Wakil Rektor I, Dr. Sulistyaningsih, SKM., M.H.Kes., selaku anggota Dewan Pengarah LSP, serta seluruh jajaran pimpinan universitas, menjadi faktor penting dalam capaian ini.

Ke depan, UNISA Yogyakarta berkomitmen memperluas skema sertifikasi ke program studi vokasi lainnya dan mengintegrasikan proses sertifikasi ke dalam kurikulum. Hal ini dilakukan agar mahasiswa lebih siap baik secara teori maupun praktik ketika menjalani uji kompetensi.

Selain itu, penguatan LSP dari sisi manajemen, kapasitas asesor, dan sarana pendukung akan terus dilakukan. Koni menambahkan bahwa pemetaan terhadap kebutuhan industri juga menjadi perhatian, agar pengembangan skema tetap relevan dengan dunia kerja yang terus berkembang.

Ia berharap program ini dapat mendorong lahirnya budaya sertifikasi di lingkungan vokasi UNISA. “Kami ingin lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga sertifikat kompetensi sebagai bukti keahlian dan profesionalisme,” tandasnya. Program ini juga menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia. UNISA Yogyakarta menyatakan kesiapan untuk terus berperan aktif dalam ekosistem tersebut, serta mendorong keterlibatan lebih banyak program studi vokasi agar semakin banyak lulusan siap kerja yang kompetitif di pasar tenaga kerja.

SK-Penetapan-Penerima-Program-Sertifikasi-Kompetensi-dan-Profesi-Mahasiswa-Vokasi-Tahun-2025